ANGGARAN FLEKSIBEL
Disusun
guna memenuhi tugas kelompok
mata
kuliah “Akuntansi Manajemen”
Dosen
Pengampu :
Fakultas
: Ekonomi
Prodi
: Ekonomi Manajemen/2015
Oleh
:
Husnul
Khatimah (02220150301)
Sidrati
Hatta (02220150330)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Tahun
Akademik 2016/2017
MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Dengan
nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang. Puji syukur penulis
panjatkan kepada-Nya, serta salawat dan salam penulis persembahkan kepada Nabi
Muhammad SAW., sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul “Anggaran
Fleksibel”.
Uraian
setiap topik dalam tulisan ini penulis sajikan dengan materi-materi yang menerangkan
tentang “Anggaran Fleksibel”. Sedang untuk penelusuran yang lebih jauh
dan mendalam pembaca dapat mengadakan kajian pada buku atau kitab lainnya yang
dianggap relevan dengan topik bahasan ini.
Akhir
kata kami mengucapkan terima kasih, mudah-mudahan makalah ini dapat sedikit
menambah wawasan dan berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Kami selaku penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kelengkapan makalah ini. Sekian.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Makassar,
15 Maret 2017
Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR……………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH………………………………..1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………..1
C. TUJUAN…………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………...2-17
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………………………….18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………19
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Anggaran
(dari tua Prancis bougette, tas) adalah daftar semua biaya yang direncanakan
dan pendapatan. Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha
sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan) anggaran mengidentifikasi
sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi
selama periode dianggarkan. Anggaran adalah sebuah konsep penting dalam ekonomi
mikro , yang menggunakan garis anggaran untuk mengilustrasikan trade-off antara
dua atau lebih barang. Dalam hal lain, anggaran adalah sebuah rencana
organisasi dinyatakan dalam istilah moneter.
Penganggaran
adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan.
Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan
pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan
komunikasi.Penganggaran merupakan salah satu jenis perencanaan. Penganggaran
meliputi penganggaran perusahaan dan penganggaran bukan perusahaan.
Penganggaran perusahaan berarti penganggaran untuk organisasi yang bertujuan
mencari laba, sedangkan penganggaran bukan perusahaan (penganggaran nirlaba)
berarti penganggaran untuk organisasi yang tidak bertujuan mencari laba..
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah
sebagai berikut :
·
Apa yang dimaksud anggaran ?
·
Apa yang dimaksud dengan anggaran
fleksibel ?
C.
Tujuan
·
Mengetahui maksud anggaran
·
Mengetahui masksud anggaran fleksibel 1
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Anggaran
Anggaran
(Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi
(pemasaran, produksi dan keuangan) ; anggaran mengidentifikasi sumber daya dan
komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode
dianggarkan.
Anggaran
adalah pendekatan yang formal dan sistematis dalam pelaksanaan tanggungjawab
manajemen di daslam perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Anggaran disusun
setelah semua tujuan dan program kerja disusun.
Penganggaran
adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran
keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian,
dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan
komunikasi.
1. Karakteristik
Anggaran :
a) Anggaran
mengestimasi potensi laba satuan bisnis
b) Anggaran
dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh
jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau diproduksi).
c) Mencakup
periode satu tahun.
d) Anggaran
merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab
atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
e) Usulan
anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh
pihak yang menganggarkan (budgetee).
f) Begitu
disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
2
g) Secara
berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, dan
selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
2. Tujuan
Pokok Anggaran
a) Memprediksi
transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang akan datang.
b) Mengembangkan
informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
3. Manfaat
Penganggaran
a) Anggaran
menunjukkan kepada manajemen
b) Angka
laba yang dikehendaki oleh perusahaan.
c) Sumber
daya yang diharapkan dapat dihasilkan atau digunakan selama periode anggaran
yang akan datang.
d) Memberikan
landasan untuk pengambilan keputusan alternatif yang terbaik.
4. Kegunaan
anggaran
a) Dapat
dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data taksiran tingkat
aktivitas.
b) Dapat
dipakai setelah adanya data untuk menghitung berapa seharusnya biaya untuk
tingkat aktivitas aktual.
c) Membantu
manajemen dalam menghadapi ketidak pastian dengan memampukan mereka untuk
melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas tertentu.
3
B.
Anggaran fleksibel
Anggaran
fleksibel (disebut juga dengan anggaran variabel) didasarkan atas pengetahuan
tentang perilaku pola biaya. Anggaran fleksibel dibuat untuk suatu rentangan
aktivitas (range of activities), bukan hanya untuk satu tingkatan aktivitas
saja., dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan
pada tingkat-tingkat kegiatan yang berbeda. Idealnya, anggaran fleksibel
disusun sesudah kita memiliki analisa terperinci tantang bagaimana setiap biaya
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan kegiatan.
Anggaran
fleksibel disusun berdasarkan kepada pola prilaku biaya, dimana biaya terlebih
dahulu dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Biaya
tetap
Biaya yang umumnya selalu konstan, bahkan di masa
sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan dalam aktivitas
operasi sampai pada kondisi tertentu, kondisi dimana sesuai dengan kapasitas
yang tersedia. Contoh , biaya sewa gedung, gaji pegawai.
b. Biaya
Variabel.
Biaya yang umumnya berubah-rubah sesuai dengan
volume bisnis. Makin besar volume penjualan anda, makin besar pula biaya yang
harus anda keluarkan. Kalau contoh yang gampang, biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja dalam pembuatan sebuah produk adalah biaya variabel.
Anggaran
ini disebut fleksibel karena dapat disesuaikan dengan volume kegiatan
sebenarnya terjadi, sehingga dalam pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan
lebih tetap dan akurat. Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah
rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan
biaya pabrik dan beban operasi.
4
Sebuah
anggaran yang fleksibel dapat membantu manajer untuk membuat perbandingan lebih
valid. Hal ini dirancang untuk menunjukkan pendapatan yang diharapkan dan
pengeluaran diizinkan untuk jumlah aktual unit yang diproduksi dan dijual.
Anggaran Fleksibel membandingkan dengan pengeluaran aktual dan pendapatan
adalah mungkin untuk membedakan efisiensi asli.
Anggaran
yang dibuat sebelum awal suatu periode adalah anggaran induk; anggaran tersebut
menjelaskan harapan-harapan dan merupakan cetak biru (blueprint) dari operasi
untuk periode yang akan datang. Anggaran tersebut merupakan anggaran tetap
(stutic budget) karena dibuat hanya untuk tingkat output tertentu. Anggaran
induk berfungsi sebagai panduan penting, bahan perbandingan, atau tolak ukur
(benchmark) dalam mengawasi dan mengendalikan operasi serta untuk evaluasi
kerja.
Namun,
kondisi operasi jarang berubah menjadi seperti yang diharapkan atau yang
diprediksi ketika anggaran tersebut dibuat. Ketika output yang dihasilkan
berbeda dari output yang dianggarkan, atau kondisi operasi aktual menyimpang
dari yang dianggarkan akibat faktor-faktor di luar kendali perusahaan,
perusahaan perlu menyatukan perubahan-perubahan ini dan merevisi anggaran induk
sebelum menentukan efisiensi operasi.
Sebelum
anggaran fleksibel dapat dihasilkan, manajer harus mengidentifikasi biaya tetap
dan yang variable. Pengeluaran diperbolehkan pada biaya variabel kemudian dapat
meningkat atau menurun sebagai tingkat perubahan aktivitas. "Biaya
tetap" adalah biaya-biaya yang tidak akan menambah atau mengurangi rentang
aktivitas tertentu. Sebuah anggaran yang fleksibel diharapkan menunjukkan
pendapatan dan biaya untuk berbagai tingkat produksi atau aktivitas penjualan.
Ini jauh lebih berguna daripada statis anggaran , yang tetap pada jumlah
tunggal aktivitas perusahaan diasumsikan, yang kemungkinan akan menyimpang jauh
dari aktivitas yang sebenarnya selama periode anggaran.
5
Sebaliknya,
sebuah perusahaan dengan menggunakan anggaran fleksibel dapat membandingkan
hasilnya dengan model yang relevan sepanjang masa anggaran. Sebuah anggaran
fleksibel ini juga berguna untuk perencanaan selama periode lebih lama dari
siklus anggaran, karena mudah untuk model skenario yang berbeda dan melihat
bagaimana mereka mempengaruhi pendapatan dan keuntungan tingkat.
Anggaran
fleksibel (flexible budgeti) merupakan anggaran yang meyesuaikan pendapatan dan
beban dengan jumlah output aktual yang dicapai.
Aktivitas
penyesuaian anggaran melibatkan 2(dua) asumsi penting tentang perilaku biaya :
·
Total Biaya Variable berubah dalam
tingkat proporsi langsung dengan perubahan aktivitasnya,
·
Biaya Tetap tidak beruban sepanjang
dalam cakupan aktivitas tertentu.
Disamping
itu pula terdapat sekurang-kurangnya ada 3(tiga) faktor penting dalam seleksi
basis aktivitas untuk Anggaran Fleksibel :
·
Basis aktivitas dan Overhead variable
seharusnya berkorelasi.
·
Aktivitas seharusnya tidak dinyatakan
dalam mata uang dollar atau mata uang lain. Contoh, Baiaya Tenaga Kerja
Langsung biasanya adalah pilihan terburuk dari sebuah basis aktivitas karena
perubahan dalam tingkat upah tidak menghasilkan perubahan proporsional di dalam
Overhead.
·
Basis aktivitas harus sederhana dan
mudah dimengerti.
Anggaran
fleksibel sangat bermanfaat baik sebelum maupun sesudah priode bersangkutan
tertentu. Anggaran fleksibel ini dapat memebantu manager mencoba memilih
tingkat volume untuk tujuan perencanaan. Dapat juga membantu pada akhir priode
ketika manager mencoba menganalisis hasil yang sesungguhnya.
6
c. Tahap-tahap
penyusunan Anggaran fleksibel
·
Menentukan kisaran relevan atas
aktivitas yg diharapkan berfluktuasi masa periode yang akan datang.
·
Menganalisis biaya pada relevant
range dalam elemen variabel,tetap dan semi variabel..
·
Memisahkan biaya berdasarkan
perilakunya dan menetupan tarif untuk biaya, tetap , variabel dan semi
variabel.
·
Menggunakan tarif untuk bagian variabel
dari biaya, menyusun sebagai budget yg memperlihatkan biaya-biaya apa yg
akan dikeluarkan pada berbagai titik operasi pada semua relevant range.
·
Melakukan analisis Varians khusus
Overhead dan Factory Overhead atas Biaya Variabel dan Biaya Variabel
untuk mengukur kinerja perusahaan .
Contoh
: seandainya para manager dapat memperkirakan bahwa volume sesungguhnya adalah
10.000 unit maka anggaran induk akan ditetapkan sebesar volume tersebut .
Varians
anggaran tetap dapat dipecah kedalam dua kategori utama yaitu
ü Varians
Volume penjualan
Perbedaan
antara jumlah anggaran fleksibel dan jumlah anggaran tetap. Harga jual dan
variabel per ubit adalah tetap.
ü Varians
Aggaran Fleksibel
Perbedaan
antara jumlah sesungguhnya dengan jumlah anggarn fleksibel untuk keluaran sesungguhnya
tercapai.
7
Contoh soal: PT.Mitra Prima adalah sebuah perusahaan produsen rak televisi. Kapasitas produksi
yang dimiliki perusahaan adalah sebesar 12.000 unit per tahun. Untuk tahun
2009, perusahaan merencanakan menjual sebanyak 10.200 unit produk. Jumlah persediaan barang pada
awal Januari 2009
diperkirakan sebanyak 300 unit.
Sedangkan jumlah persediaan barang pada akhir setiap bulan direncanakan sebanyak 100 unit
produk. Dari total volume penjualan yang dianggarkan sebesar 10.200 unit dalam setahun tersebut, direncanakan
akan dijual dalam 12 bulan operasi, dengan rincian sebagai berikut :
Bulan
|
Volume
|
Januari
|
900
|
Februari
|
900
|
Maret
|
700
|
April
|
700
|
Mei
|
700
|
Juni
|
700
|
Juli
|
500
|
Agustus
|
500
|
September
|
1.100
|
Oktober
|
1.100
|
November
|
1.200
|
Desember
|
1.200
|
T o t a l
|
10.200
|
8
Maka untuk tahun
2009 perusahaan harus memproduksi
barang sebanyak 10.000 unit, yang berasal dari :
Volume
Penjualan 2009
|
10.200
|
Volume Persediaan , akhir tahun
|
100
|
Volume Persediaan , awal tahun
|
(300)
|
Volume
Produksi 2009
|
10.000
|
Karena perusahaan menggunakan metode persediaan stabil
(dengan jumlah persediaan setiap akhir bulan sebesar 100 unit), maka atas
rencana produksi tahun 2009 tersebut, anggaran produksi bulanan disusun sebagai
berikut :
Bulan
|
Volume
Penjualan
|
Persediaan
|
Volume
Produksi
|
||
Akhir
|
Siap Dijual
|
Awal
|
|||
Januari
|
900
|
100
|
1.000
|
300
|
700
|
Februari
|
900
|
100
|
1.000
|
100
|
900
|
Maret
|
700
|
100
|
800
|
100
|
700
|
April
|
700
|
100
|
800
|
100
|
700
|
Mei
|
700
|
100
|
800
|
100
|
700
|
Juni
|
700
|
100
|
800
|
100
|
700
|
Juli
|
500
|
100
|
600
|
100
|
500
|
Agustus
|
500
|
100
|
600
|
100
|
500
|
September
|
1.100
|
100
|
1.200
|
100
|
1.100
|
Oktober
|
1.100
|
100
|
1.200
|
100
|
1.100
|
9
Contoh soal berikut yang didasarkan pada contoh soal sebelumnya mungkin dapat
memperjelas pemahaman tentang perlunya anggaran produksi bulanan fleksibel bagi
perusahaan :
Keterangan
|
Januari
|
Februari
|
||
Anggaran
|
Realisasi
|
Anggaran
|
Realisasi
|
|
Volume
Penjualan
|
900
|
625
|
900
|
725
|
Volume
Persediaan , akhir bulan
|
100
|
?
|
100
|
?
|
Volume Persediaan
siap dijual
|
1.000
|
1.000
|
1.000
|
1.275
|
Volume Persediaan , awal bulan
|
(300)
|
(300)
|
(100)
|
(375)
|
Volume persediaan
akhir Januari aktual
= Volume Produksi + Persediaan awal – Volume
Penjualan
= 700 + 300 – 625
= 375
unit
Volume persediaan
akhir Februari aktual
= Volume Produksi + Persediaan awal – Volume
Penjualan
= 900 + 375 – 725
= 550 unit 10
Dalam ilustrasi diatas terlihat, bahwa PT.Mitra Prima
menganggarkan volume produksi sebesar 700 unit untuk bulan Januari dan sebesar
900 unit untuk bulan Februari, dengan jumlah persediaan sebesar 100 unit pada
setiap akhir bulan. Sedangkan persediaan awal Januari yang dimiliki
diperkirakan sebesar 300 unit. Anggaran tersebut disusun dengan asumsi, jumlah
produk yang dijual pada bulan Januari dan Februari masing-masing sebesar
900 unit. Jika ternyata pada
bulan Januari penjualan aktual yang dilakukan perusahaan hanya sebesar 625 unit, atau sebesar 275 unit lebih kecil dari volume yang
dianggarkan, hal itu mengakibatkan
volume persediaan akhir yang dimiliki menjadi sebanyak 375 unit, padahal volume
persediaan akhir yang dianggarkan adalah sebanyak 100 unit. Itu terjadi karena
perusahaan memproduksi barang sebanyak 700 unit sesuai anggaran.
Volume persediaan pada akhir Januari akan menjadi
persediaan pada awal Februari. Jika
perusahaan tetap memproduksi sebanyak 900 unit pada bulan Februari (sesuai
anggaran tetap), sedangkan penjualan aktual yang dilakukan perusahaan pada
bulan Februari hanya sebesar 725 unit, hal itu menyebabkan jumlah persediaan
pada akhir bulan Februari sebanyak 550 unit, padahal volume persediaan yang
dianggarkan sebanyak 100 unit (450 unit lebih banyak dari yang seharusnya). Itu berarti terjadi penumpukan persediaan
barang pada akhir Januari dan Februari. Penumpukan barang lebih besar dari
volume yang diperlukan, berarti ketidakefisienan sumber daya perusahaan.
11
Kedua ilustrasi tersebut disajikan untuk menunjukkan
bahwa menggunakan anggaran tetap sebagai tolok ukur satu-satunya bagi
pengendalian biaya produksi adalah sangat tidak tepat. Perusahaan memerlukan
anggaran produksi bulanan fleksibel
Keterangan
|
Januari
|
Februari
|
|||
Anggaran
|
Realisasi
|
Anggaran
|
Realisasi
|
||
Volume Penjualan
|
900
|
625
|
900
|
||
Volume
Persediaan ,akhir bulan
|
100
|
?
|
100
|
||
Volume
Persediaan siap dijual
|
1.000
|
1.000
|
1.000
|
||
Volume
Persediaan , awal bulan
|
(300)
|
(300)
|
(375)
|
||
Volume
Produksi Bulanan
|
700
|
700
|
625
|
Volume persediaan
akhir Januari aktual
= Volume Produksi + Persediaan awal – Volume
Penjualan
= 700 + 300 – 625
= 375
unit
12
Jika penjualan aktual yang dilakukan perusahaan lebih
kecil dari volume yang dianggarkan, hal ini akan mengakibatkan jumlah
persediaan pada akhir bulan lebih tinggi dari volume persediaan yang
dianggarkan. Maka sebaiknya perusahaan mengurangi volume produksi yang
dianggarkan pada bulan berikutnya. Supaya tidak terjadi penumpukan persediaan
pada akhir bulan tersebut. Dalam ilustrasi
diatas, perusahaan menganggarkan penjualan sebanyak 900 unit per bulan untuk
bulan Januari dan Februari. Pada bulan
Januari penjualan aktual perusahaan adalah sebesar 625 unit. Karena pada awal bulan tersebut
produksi telah terlanjur dilakukan (aktivitas produksi mendahului aktivitas
penjualan), yaitu sebanyak 700 unit,
maka hal itu akan mengakibatkan volume persediaan akhir Januari sebanyak
375 unit.
Jumlah tersebut lebih besar dari volume persediaan akhir
yang dianggarkan, yaitu sebanyak 100 unit.
Penyesuaian anggaran baru dapat dilakukan pada bulan berikutnya,
Februari. Karena persediaan pada akhir Januari menjadi persediaan pada awal
Februari, maka persediaan akhir Januari sebanyak 375 unit tersebut menjadi
persediaan pada awal Februari. Persediaan pada awal Februari tersebut kelebihan
sebanyak 275 unit dari persediaan awal Februari yang dianggarkan. Supaya tidak
terjadi lagi penumpukan persediaan pada akhir Februari, maka perusahaan dapat
mengurangi volume produksi pada bulan Februari.
Jika jumlah persediaan sebanyak 100 unit merupakan jumlah yang dianggap
aman bagi perusahaan, maka pada bulan Februari perusahaan harus menyesuaikan
anggaran produksinya dari semula 900
unit menjadi sebanyak 625 unit saja (berkurang 275 unit dari rencana semula 900
unit).
13
Anggaran
Produksi Bulanan Fleksibel
Keterangan
|
Januari
|
Februari
|
|||
Anggaran
|
Realisasi
|
Anggaran
|
Realisasi
|
||
Volume
Penjualan
|
900
|
980
|
900
|
||
Volume
Persediaan , akhir bulan
|
100
|
?
|
100
|
||
Volume
Persediaan siap dijual
|
1.000
|
1.000
|
1.000
|
||
Volume
Persediaan , awal bulan
|
(300)
|
(300)
|
(20)
|
||
Volume
Produksi Bulanan
|
700
|
700
|
980
|
Volume persediaan akhir Januari aktual
= Volume Produksi + Persediaan awal
– Volume Penjualan
= 700 + 300 – 980
= 20
unit
14
Anggaran
Biaya Produksi Fleksibel
Anggaran biaya produksi disusun setelah perusahaan
menyusun anggaran produksi terlebih dulu. Sedangkan anggaran produksi disusun,
setelah perusahaan terlebih dulu menyusun anggaran penjualan. Karena itu,
anggaran biaya produksi sangat dipengaruhi oleh anggaran penjualan. Jika
kemampuan perusahaan merealisasikan target penjualannya berbeda dengan jumlah
yang telah disusun di dalam anggaran penjualan, maka anggaran biaya produksi
yang telah disusun, tidak relevan lagi untuk digunakan sebagai alat
pengendalian biaya bagi perusahaan. Karena itu, perusahaan perlu membuat
anggaran biaya produksi yang disusun berdasarkan berbagai tingkat aktivitas
produksi.
Anggaran Pemasaran
Fleksibel
Besarnya biaya pemasaran yang dikeluarkan perusahaan
sangat dipengaruhi oleh besarnya realisasi volume produk yang dijual
perusahaan. Semakin besar volume produk yang dijual perusahaan, maka akan
semakin besar pula biaya pemasaran aktual yang dikeluarkan perusahaan.
Sebaliknya, semakin kecil volume produk yang dapat dijual perusahaan, akan
semakin kecil pula biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh perusahaan. Naiknya
turunnya biaya pemasaran tersebut dipengaruhi oleh biaya pemasaran variabel
yang dimiliki perusahaan
Dari berbagai macam biaya pemasaran yang mungkin
dikeluarkan oleh suatu perusahaan, harus dapat dipilah dengan jelas,
jenis-jenis biaya yang bersifat variabel dan jenis biaya yang bersifat tetap.
Biaya pemasaran terdiri dari berbagai biaya berikut beserta sifat dan
perilakunya
15
Jenis Biaya
|
Perilaku Biaya
|
Faktor
yang mempengaruhi
|
|
Tetap
|
Variabel
|
||
Gaji staf
administrasi penjualan.
|
Tetap
|
||
Gaji
wiraniaga.
|
Tetap
|
||
Komisi
wiraniaga.
|
Variabel
|
Volume
penjualan
|
|
Gaji
manajer pemasaran
|
Tetap
|
||
Komisi manajer pemasaran
|
Variabel
|
Volume
penjualan
|
|
Biaya iklan
|
Variabel
|
Frekwensi
pemasangan iklan
|
|
Biaya
pelatihan wiraniaga.
|
Variabel
|
Frekwensi
pelatihan
|
|
Biaya
telepon kantor pemasaran
|
Tetap
|
Variabel
|
Jumlah
pulsa yang dipakai
|
Biaya
listrik kantor pemasaran
|
Tetap
|
Variabel
|
Jumlah
pemakaian listrik
|
Biaya depresiasi
kantor pemasaran.
|
Tetap
|
||
Biaya depresiasi
kendaraan pemasaran.
|
Tetap
|
||
Biaya alat
tulis dan cetak kantor pemasaran
|
Tetap
|
||
Biaya
korespondensi
|
Variabel
|
Jumlah
surat yang dikirim
|
|
Biaya
angkut
|
Variabel
|
Jumlah
produk yang dikirim
|
|
Contoh
barang gratis
|
Variabel
|
Jumlah
produk yang dibagikan
|
|
Biaya gudang
|
Tetap
|
||
Biaya pengepakan dan pengiriman
|
Variabel
|
Jumlah
produk yang dikemas
|
|
Biaya penagihan
|
Variabel
|
Dari daftar diatas, terlihat bahwa biaya pemasaran
terdiri dari dua kelompok biaya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Kedua
kelompok biaya tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda. Bahkan
sesama biaya pemasaran variabel-pun juga dipengaruhi oleh faktor yang
berbeda. Tidak semua biaya pemasaran
dipengaruhi besarnya volume penjualan.
Tetapi berkaitan dengan penyusunan anggaran pemasaran fleksibel,
perusahaan harus memilah dengan jelas kelompok biaya pemasaran tetap dan
kelompok biaya pemasaran variabel yang dipengaruhi oleh volume penjualan. Biaya
pemasaran yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh volume penjualan produk,
lebih baik dikelompokkan ke dalam kelompok biaya tetap. Hal itu dilakukan untuk menentukan tarif
biaya pemasaran variabel per unit produk.
Biaya Administrasi & Umum
Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang tidak
memiliki hubungan langsung dengan tingkat aktivitas produksi dan tingkat
aktivitas penjualan. Karena itu, biaya administrasi dan umum cenderung bersifat
tetap.
17
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Anggaran adalah pendekatan yang formal
dan sistematis dalam pelaksanaan tanggungjawab manajemen di daslam perencanaan,
koordinasi dan pengawasan. Anggaran disusun setelah semua tujuan dan program
kerja disusun.
Sebuah anggaran fleksibel adalah anggaran
yang menyesuaikan atau flexes untuk perubahan volume aktivitas Anggaran
fleksibel lebih canggih dan berguna daripada anggaran yang statis, yang tetap
pada satu jumlah terlepas dari volume kegiatan. Anggaran ini mengaitkan volume
aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat terutama dalam
menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.
18
DAFTAR PUSTAKA
Charles T dkk, akuntansi
biyaya pendekatan marjinal,( Jakarta: Erlangga, 2006)
Marianus sinaga, Cost Acounting,
a manajemen emphasis, 6th edition,(Jakarta: Erlangga,1996)
19
New Jersey Casino to Launch in May - JamBase
BalasHapusNJ Casino, a joint venture 청주 출장마사지 between MGM Resorts International and Penn National 목포 출장마사지 Gaming, plans 대전광역 출장샵 to launch 계룡 출장마사지 in New 울산광역 출장샵 Jersey on June 1. The state
joya shoes 753s5beykm114 joya sko,joya sko,joya skor,Cipő joya,zapatos joya,joya schoenen verkooppunten,Scarpe joya,chaussures joya,joya schuhe wien,joya schuhe joya shoes 332c6pqvcs971
BalasHapus