Sabtu, 09 September 2017

Makalah Anggaran Fleksibel


ANGGARAN FLEKSIBEL
Disusun guna memenuhi tugas kelompok
mata kuliah “Akuntansi Manajemen”
 







Dosen Pengampu :

Fakultas : Ekonomi
Prodi : Ekonomi Manajemen/2015

Oleh :
Husnul Khatimah        (02220150301)
Sidrati Hatta                (02220150330)

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Tahun Akademik 2016/2017
MAKASSAR

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang. Puji syukur penulis panjatkan kepada-Nya, serta salawat dan salam penulis persembahkan kepada Nabi Muhammad SAW., sehingga penulis dapat menyusun makalah  ini yang berjudul “Anggaran Fleksibel”.
Uraian setiap topik dalam tulisan ini penulis sajikan dengan materi-materi yang menerangkan tentang “Anggaran Fleksibel”. Sedang untuk penelusuran yang lebih jauh dan mendalam pembaca dapat mengadakan kajian pada buku atau kitab lainnya yang dianggap relevan dengan topik bahasan ini.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, mudah-mudahan makalah ini dapat sedikit menambah wawasan dan berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Kami selaku penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kelengkapan makalah ini. Sekian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, 15 Maret 2017

        Penyusun



                                                                                                                                                                                                                                                            i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR……………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH………………………………..1
B.     RUMUSAN MASALAH…………………………………………..1
C.    TUJUAN…………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………...2-17

BAB III PENUTUP
A.    KESIMPULAN…………………………………………………….18

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………19






                                                                                                                        ii


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Anggaran (dari tua Prancis bougette, tas) adalah daftar semua biaya yang direncanakan dan pendapatan. Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan) anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan. Anggaran adalah sebuah konsep penting dalam ekonomi mikro , yang menggunakan garis anggaran untuk mengilustrasikan trade-off antara dua atau lebih barang. Dalam hal lain, anggaran adalah sebuah rencana organisasi dinyatakan dalam istilah moneter.
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.Penganggaran merupakan salah satu jenis perencanaan. Penganggaran meliputi penganggaran perusahaan dan penganggaran bukan perusahaan. Penganggaran perusahaan berarti penganggaran untuk organisasi yang bertujuan mencari laba, sedangkan penganggaran bukan perusahaan (penganggaran nirlaba) berarti penganggaran untuk organisasi yang tidak bertujuan mencari laba..
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
·         Apa yang dimaksud anggaran ?
·         Apa yang dimaksud dengan anggaran fleksibel ?
C.    Tujuan
·         Mengetahui maksud anggaran
·         Mengetahui masksud anggaran fleksibel                                            1
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Anggaran
Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan) ; anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan.
Anggaran adalah pendekatan yang formal dan sistematis dalam pelaksanaan tanggungjawab manajemen di daslam perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Anggaran disusun setelah semua tujuan dan program kerja disusun. 
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan  yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.
1.      Karakteristik Anggaran :
a)      Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
b)      Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau diproduksi).
c)      Mencakup periode satu tahun.
d)     Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
e)      Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang menganggarkan (budgetee).
f)       Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.                                         
2
g)      Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

2.      Tujuan Pokok Anggaran 
a)      Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang akan datang.
b)      Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.

3.      Manfaat Penganggaran 
a)      Anggaran menunjukkan kepada manajemen
b)      Angka laba yang dikehendaki oleh perusahaan.
c)      Sumber daya yang diharapkan dapat dihasilkan atau digunakan selama periode anggaran yang akan datang.
d)     Memberikan landasan untuk pengambilan keputusan alternatif yang terbaik.

4.      Kegunaan anggaran
a)      Dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data taksiran tingkat aktivitas.
b)      Dapat dipakai setelah adanya data untuk menghitung berapa seharusnya biaya untuk tingkat aktivitas aktual.
c)      Membantu manajemen dalam menghadapi ketidak pastian dengan memampukan mereka untuk melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas tertentu.



3

B.     Anggaran fleksibel
Anggaran fleksibel (disebut juga dengan anggaran variabel) didasarkan atas pengetahuan tentang perilaku pola biaya. Anggaran fleksibel dibuat untuk suatu rentangan aktivitas (range of activities), bukan hanya untuk satu tingkatan aktivitas saja., dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat kegiatan yang berbeda. Idealnya, anggaran fleksibel disusun sesudah kita memiliki analisa terperinci tantang bagaimana setiap biaya dipengaruhi oleh perubahan-perubahan kegiatan.
Anggaran fleksibel disusun berdasarkan kepada pola prilaku biaya, dimana biaya terlebih dahulu dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu:
a.       Biaya tetap
Biaya yang umumnya selalu konstan, bahkan di masa sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan dalam aktivitas operasi sampai pada kondisi tertentu, kondisi dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia. Contoh , biaya sewa gedung, gaji pegawai.

b.      Biaya Variabel.
Biaya yang umumnya berubah-rubah sesuai dengan volume bisnis. Makin besar volume penjualan anda, makin besar pula biaya yang harus anda keluarkan. Kalau contoh yang gampang, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan sebuah produk adalah biaya variabel.
Anggaran ini disebut fleksibel karena dapat disesuaikan dengan volume kegiatan sebenarnya terjadi, sehingga dalam pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan lebih tetap dan akurat. Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.

                                                                                                                        4
Sebuah anggaran yang fleksibel dapat membantu manajer untuk membuat perbandingan lebih valid. Hal ini dirancang untuk menunjukkan pendapatan yang diharapkan dan pengeluaran diizinkan untuk jumlah aktual unit yang diproduksi dan dijual. Anggaran Fleksibel membandingkan dengan pengeluaran aktual dan pendapatan adalah mungkin untuk membedakan efisiensi asli.
Anggaran yang dibuat sebelum awal suatu periode adalah anggaran induk; anggaran tersebut menjelaskan harapan-harapan dan merupakan cetak biru (blueprint) dari operasi untuk periode yang akan datang. Anggaran tersebut merupakan anggaran tetap (stutic budget) karena dibuat hanya untuk tingkat output tertentu. Anggaran induk berfungsi sebagai panduan penting, bahan perbandingan, atau tolak ukur (benchmark) dalam mengawasi dan mengendalikan operasi serta untuk evaluasi kerja.
Namun, kondisi operasi jarang berubah menjadi seperti yang diharapkan atau yang diprediksi ketika anggaran tersebut dibuat. Ketika output yang dihasilkan berbeda dari output yang dianggarkan, atau kondisi operasi aktual menyimpang dari yang dianggarkan akibat faktor-faktor di luar kendali perusahaan, perusahaan perlu menyatukan perubahan-perubahan ini dan merevisi anggaran induk sebelum menentukan efisiensi operasi.
Sebelum anggaran fleksibel dapat dihasilkan, manajer harus mengidentifikasi biaya tetap dan yang variable. Pengeluaran diperbolehkan pada biaya variabel kemudian dapat meningkat atau menurun sebagai tingkat perubahan aktivitas. "Biaya tetap" adalah biaya-biaya yang tidak akan menambah atau mengurangi rentang aktivitas tertentu. Sebuah anggaran yang fleksibel diharapkan menunjukkan pendapatan dan biaya untuk berbagai tingkat produksi atau aktivitas penjualan. Ini jauh lebih berguna daripada statis anggaran , yang tetap pada jumlah tunggal aktivitas perusahaan diasumsikan, yang kemungkinan akan menyimpang jauh dari aktivitas yang sebenarnya selama periode anggaran.

                                                                                                            5
Sebaliknya, sebuah perusahaan dengan menggunakan anggaran fleksibel dapat membandingkan hasilnya dengan model yang relevan sepanjang masa anggaran. Sebuah anggaran fleksibel ini juga berguna untuk perencanaan selama periode lebih lama dari siklus anggaran, karena mudah untuk model skenario yang berbeda dan melihat bagaimana mereka mempengaruhi pendapatan dan keuntungan tingkat.
Anggaran fleksibel (flexible budgeti) merupakan anggaran yang meyesuaikan pendapatan dan beban dengan jumlah output aktual yang dicapai.
Aktivitas penyesuaian anggaran melibatkan 2(dua) asumsi penting tentang perilaku biaya :
·         Total Biaya Variable berubah dalam tingkat proporsi langsung dengan perubahan aktivitasnya,
·         Biaya Tetap tidak beruban sepanjang dalam cakupan aktivitas tertentu.
Disamping itu pula terdapat sekurang-kurangnya ada 3(tiga) faktor penting dalam seleksi basis aktivitas untuk Anggaran Fleksibel :
·         Basis aktivitas dan Overhead variable seharusnya berkorelasi.
·         Aktivitas seharusnya tidak dinyatakan dalam mata uang dollar atau mata uang lain. Contoh, Baiaya Tenaga Kerja Langsung biasanya adalah pilihan terburuk dari sebuah basis aktivitas karena perubahan dalam tingkat upah tidak menghasilkan perubahan proporsional di dalam Overhead.
·         Basis aktivitas harus sederhana dan mudah dimengerti.

Anggaran fleksibel sangat bermanfaat baik sebelum maupun sesudah priode bersangkutan tertentu. Anggaran fleksibel ini dapat memebantu manager mencoba memilih tingkat volume untuk tujuan perencanaan. Dapat juga membantu pada akhir priode ketika manager mencoba menganalisis hasil yang sesungguhnya.
                                                                                                                  6
c.       Tahap-tahap penyusunan Anggaran fleksibel

·         Menentukan kisaran relevan atas aktivitas yg diharapkan berfluktuasi masa periode yang akan datang.
·         Menganalisis biaya  pada relevant range dalam elemen variabel,tetap dan semi variabel..
·         Memisahkan biaya berdasarkan  perilakunya  dan menetupan tarif untuk biaya, tetap , variabel dan semi variabel.
·         Menggunakan tarif untuk bagian variabel dari biaya, menyusun sebagai budget yg memperlihatkan  biaya-biaya apa yg akan dikeluarkan  pada berbagai titik operasi pada semua relevant range.
·         Melakukan analisis Varians khusus Overhead dan Factory Overhead  atas Biaya Variabel dan Biaya Variabel untuk mengukur kinerja perusahaan .
Contoh : seandainya para manager dapat memperkirakan bahwa volume sesungguhnya adalah 10.000 unit maka anggaran induk  akan ditetapkan sebesar volume tersebut .
Varians anggaran tetap dapat dipecah kedalam dua kategori utama yaitu
ü  Varians Volume penjualan
Perbedaan antara jumlah anggaran fleksibel dan jumlah anggaran tetap. Harga jual dan variabel per ubit adalah tetap.
ü  Varians Aggaran Fleksibel
Perbedaan antara jumlah sesungguhnya dengan jumlah anggarn fleksibel untuk keluaran sesungguhnya tercapai.





                                                                                                7
Contoh soal: PT.Mitra Prima adalah sebuah perusahaan  produsen rak televisi. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan adalah sebesar 12.000 unit per tahun. Untuk tahun 2009, perusahaan merencanakan menjual sebanyak 10.200  unit produk. Jumlah persediaan barang pada awal  Januari  2009  diperkirakan sebanyak  300  unit.  Sedangkan  jumlah persediaan  barang pada akhir  setiap bulan direncanakan sebanyak 100 unit produk. Dari total volume penjualan yang dianggarkan  sebesar 10.200  unit dalam setahun tersebut, direncanakan akan dijual dalam 12  bulan  operasi, dengan rincian sebagai berikut :
Bulan
Volume
Januari
900
Februari
900
Maret
700
April
700
Mei
700
Juni
700
Juli
500
Agustus
500
September
1.100
Oktober
1.100
November
1.200
Desember
1.200
T o t a l
10.200
                                                                                                                       
8
Maka  untuk  tahun  2009  perusahaan harus memproduksi barang sebanyak    10.000  unit, yang berasal dari :
Volume  Penjualan  2009
10.200
Volume Persediaan , akhir  tahun
100
Volume  Persediaan , awal  tahun
(300)
Volume  Produksi   2009
10.000
Karena perusahaan menggunakan metode persediaan stabil (dengan jumlah persediaan setiap akhir bulan sebesar 100 unit), maka atas rencana produksi tahun 2009 tersebut, anggaran produksi bulanan disusun sebagai berikut :
Bulan
Volume Penjualan
Persediaan
Volume
Produksi
Akhir
Siap  Dijual
Awal
Januari
900
100
1.000
300
700
Februari
900
100
1.000
100
900
Maret
700
100
800
100
700
April
700
100
800
100
700
Mei
700
100
800
100
700
Juni
700
100
800
100
700
Juli
500
100
600
100
500
Agustus
500
100
600
100
500
September
1.100
100
1.200
100
1.100
Oktober
1.100
100
1.200
100
1.100



                                                                                                                        9
Contoh soal berikut yang didasarkan pada contoh soal sebelumnya mungkin dapat memperjelas pemahaman tentang perlunya anggaran produksi bulanan fleksibel bagi perusahaan :
Keterangan
Januari
Februari
Anggaran
Realisasi
Anggaran
Realisasi
Volume  Penjualan 
900
625
900
725
Volume  Persediaan , akhir  bulan
100
?
100
?
Volume  Persediaan  siap  dijual
1.000
1.000
1.000
1.275
Volume  Persediaan , awal  bulan
(300)
(300)
(100)
(375)
Volume persediaan akhir Januari aktual
            =  Volume Produksi + Persediaan awal – Volume Penjualan
                                                            =   700 + 300 – 625
                                                            =   375  unit
           
Volume persediaan akhir Februari aktual
            =  Volume Produksi + Persediaan awal – Volume Penjualan
=   900 + 375 – 725
=   550  unit                                                                             10
Dalam ilustrasi diatas terlihat, bahwa PT.Mitra Prima menganggarkan volume produksi sebesar 700 unit untuk bulan Januari dan sebesar 900 unit untuk bulan Februari, dengan jumlah persediaan sebesar 100 unit pada setiap akhir bulan. Sedangkan persediaan awal Januari yang dimiliki diperkirakan sebesar 300 unit. Anggaran tersebut disusun dengan asumsi, jumlah produk yang dijual pada bulan Januari dan Februari masing-masing  sebesar   900 unit.  Jika ternyata pada bulan Januari penjualan aktual yang dilakukan perusahaan hanya sebesar  625 unit, atau sebesar  275 unit lebih kecil dari volume yang dianggarkan,  hal itu mengakibatkan volume persediaan akhir yang dimiliki menjadi sebanyak 375 unit, padahal volume persediaan akhir yang dianggarkan adalah sebanyak 100 unit. Itu terjadi karena perusahaan memproduksi barang sebanyak 700 unit sesuai anggaran.
Volume persediaan pada akhir Januari akan menjadi persediaan pada awal Februari.  Jika perusahaan tetap memproduksi sebanyak 900 unit pada bulan Februari (sesuai anggaran tetap), sedangkan penjualan aktual yang dilakukan perusahaan pada bulan Februari hanya sebesar 725 unit, hal itu menyebabkan jumlah persediaan pada akhir bulan Februari sebanyak 550 unit, padahal volume persediaan yang dianggarkan sebanyak 100 unit (450 unit lebih banyak dari yang seharusnya).   Itu berarti terjadi penumpukan persediaan barang pada akhir Januari dan Februari. Penumpukan barang lebih besar dari volume yang diperlukan, berarti ketidakefisienan sumber daya perusahaan.






11
Kedua ilustrasi tersebut disajikan untuk menunjukkan bahwa menggunakan anggaran tetap sebagai tolok ukur satu-satunya bagi pengendalian biaya produksi adalah sangat tidak tepat. Perusahaan memerlukan anggaran produksi bulanan fleksibel
Keterangan
Januari
Februari
Anggaran
Realisasi
Anggaran
Realisasi
Volume  Penjualan
900
625
900
Volume  Persediaan ,akhir  bulan
100
?
100
Volume  Persediaan  siap  dijual
1.000
1.000
1.000
Volume  Persediaan , awal  bulan
(300)
(300)
(375)
Volume  Produksi   Bulanan
700
700
625

Volume persediaan akhir Januari aktual
=  Volume Produksi + Persediaan awal – Volume Penjualan
                                                =   700 + 300 – 625
                                                =   375  unit
                                                                                                           

12
Jika penjualan aktual yang dilakukan perusahaan lebih kecil dari volume yang dianggarkan, hal ini akan mengakibatkan jumlah persediaan pada akhir bulan lebih tinggi dari volume persediaan yang dianggarkan. Maka sebaiknya perusahaan mengurangi volume produksi yang dianggarkan pada bulan berikutnya. Supaya tidak terjadi penumpukan persediaan pada akhir bulan tersebut.  Dalam ilustrasi diatas, perusahaan menganggarkan penjualan sebanyak 900 unit per bulan untuk bulan Januari dan Februari.  Pada bulan Januari penjualan aktual perusahaan adalah sebesar  625 unit. Karena pada awal bulan tersebut produksi telah terlanjur dilakukan (aktivitas produksi mendahului aktivitas penjualan), yaitu sebanyak 700 unit,  maka hal itu akan mengakibatkan volume persediaan akhir Januari sebanyak 375 unit.
Jumlah tersebut lebih besar dari volume persediaan akhir yang dianggarkan, yaitu sebanyak 100 unit.  Penyesuaian anggaran baru dapat dilakukan pada bulan berikutnya, Februari. Karena persediaan pada akhir Januari menjadi persediaan pada awal Februari, maka persediaan akhir Januari sebanyak 375 unit tersebut menjadi persediaan pada awal Februari. Persediaan pada awal Februari tersebut kelebihan sebanyak 275 unit dari persediaan awal Februari yang dianggarkan. Supaya tidak terjadi lagi penumpukan persediaan pada akhir Februari, maka perusahaan dapat mengurangi volume produksi pada bulan Februari.  Jika jumlah persediaan sebanyak 100 unit merupakan jumlah yang dianggap aman bagi perusahaan, maka pada bulan Februari perusahaan harus menyesuaikan anggaran produksinya dari  semula 900 unit menjadi sebanyak 625 unit saja (berkurang 275 unit dari rencana semula 900 unit).





13
Anggaran  Produksi  Bulanan  Fleksibel
Keterangan
Januari
Februari
Anggaran
Realisasi
Anggaran
Realisasi
Volume  Penjualan 
900
980
900
Volume  Persediaan , akhir  bulan
100
?
100
Volume  Persediaan  siap  dijual
1.000
1.000
1.000
Volume  Persediaan , awal  bulan
(300)
(300)
(20)
Volume  Produksi   Bulanan
700
700
980
Volume persediaan akhir Januari aktual        
=  Volume Produksi + Persediaan awal – Volume Penjualan
                                                            =   700 + 300 – 980
                                                            =   20  unit








                                                                                                                        14
Anggaran  Biaya  Produksi  Fleksibel
Anggaran biaya produksi disusun setelah perusahaan menyusun anggaran produksi terlebih dulu. Sedangkan anggaran produksi disusun, setelah perusahaan terlebih dulu menyusun anggaran penjualan. Karena itu, anggaran biaya produksi sangat dipengaruhi oleh anggaran penjualan. Jika kemampuan perusahaan merealisasikan target penjualannya berbeda dengan jumlah yang telah disusun di dalam anggaran penjualan, maka anggaran biaya produksi yang telah disusun, tidak relevan lagi untuk digunakan sebagai alat pengendalian biaya bagi perusahaan. Karena itu, perusahaan perlu membuat anggaran biaya produksi yang disusun berdasarkan berbagai tingkat aktivitas produksi.
Anggaran  Pemasaran  Fleksibel
Besarnya biaya pemasaran yang dikeluarkan perusahaan sangat dipengaruhi oleh besarnya realisasi volume produk yang dijual perusahaan. Semakin besar volume produk yang dijual perusahaan, maka akan semakin besar pula biaya pemasaran aktual yang dikeluarkan perusahaan. Sebaliknya, semakin kecil volume produk yang dapat dijual perusahaan, akan semakin kecil pula biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh perusahaan. Naiknya turunnya biaya pemasaran tersebut dipengaruhi oleh biaya pemasaran variabel yang dimiliki perusahaan
Dari berbagai macam biaya pemasaran yang mungkin dikeluarkan oleh suatu perusahaan, harus dapat dipilah dengan jelas, jenis-jenis biaya yang bersifat variabel dan jenis biaya yang bersifat tetap. Biaya pemasaran terdiri dari berbagai biaya berikut beserta sifat dan perilakunya





15
Jenis  Biaya
Perilaku   Biaya
Faktor yang mempengaruhi
Tetap
Variabel
Gaji staf administrasi penjualan.
Tetap
Gaji wiraniaga.
Tetap
Komisi wiraniaga.
Variabel
Volume penjualan
Gaji manajer pemasaran
Tetap
Komisi  manajer pemasaran
Variabel
Volume penjualan
Biaya  iklan
Variabel
Frekwensi pemasangan iklan
Biaya pelatihan wiraniaga.
Variabel
Frekwensi pelatihan
Biaya telepon kantor pemasaran
Tetap
Variabel
Jumlah pulsa yang dipakai
Biaya listrik kantor pemasaran
Tetap
Variabel
Jumlah pemakaian listrik
Biaya  depresiasi  kantor pemasaran.
Tetap
Biaya  depresiasi  kendaraan pemasaran.
Tetap
Biaya alat tulis dan cetak kantor pemasaran
Tetap
Biaya korespondensi
Variabel
Jumlah surat yang dikirim
Biaya angkut
Variabel
Jumlah produk yang dikirim
Contoh barang gratis
Variabel
Jumlah produk yang dibagikan
Biaya  gudang
Tetap
Biaya  pengepakan dan pengiriman
Variabel
Jumlah produk yang dikemas
Biaya penagihan
Variabel





























Dari daftar diatas, terlihat bahwa biaya pemasaran terdiri dari dua kelompok biaya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Kedua kelompok biaya tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda. Bahkan sesama biaya pemasaran variabel-pun juga dipengaruhi oleh faktor yang berbeda.  Tidak semua biaya pemasaran dipengaruhi besarnya volume penjualan.  Tetapi berkaitan dengan penyusunan anggaran pemasaran fleksibel, perusahaan harus memilah dengan jelas kelompok biaya pemasaran tetap dan kelompok biaya pemasaran variabel yang dipengaruhi oleh volume penjualan. Biaya pemasaran yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh volume penjualan produk, lebih baik dikelompokkan ke dalam kelompok biaya tetap.  Hal itu dilakukan untuk menentukan tarif biaya pemasaran variabel per unit produk.
Biaya Administrasi & Umum
Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang tidak memiliki hubungan langsung dengan tingkat aktivitas produksi dan tingkat aktivitas penjualan. Karena itu, biaya administrasi dan umum cenderung bersifat tetap.










17
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Anggaran adalah pendekatan yang formal dan sistematis dalam pelaksanaan tanggungjawab manajemen di daslam perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Anggaran disusun setelah semua tujuan dan program kerja disusun. 
Sebuah anggaran fleksibel adalah anggaran yang menyesuaikan atau flexes untuk perubahan volume aktivitas Anggaran fleksibel lebih canggih dan berguna daripada anggaran yang statis, yang tetap pada satu jumlah terlepas dari volume kegiatan. Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.











                                                                                                                        18
DAFTAR PUSTAKA
Charles T dkk, akuntansi biyaya pendekatan marjinal,( Jakarta: Erlangga, 2006)
Marianus sinaga, Cost Acounting, a manajemen emphasis, 6th edition,(Jakarta: Erlangga,1996)














                                                                                                                        19

2 komentar:

  1. New Jersey Casino to Launch in May - JamBase
    NJ Casino, a joint venture 청주 출장마사지 between MGM Resorts International and Penn National 목포 출장마사지 Gaming, plans 대전광역 출장샵 to launch 계룡 출장마사지 in New 울산광역 출장샵 Jersey on June 1. The state

    BalasHapus

Spondilitis TB (TBC Tulang Belakang)

            Hello readers... Tentu kalian kenal dengan penyakit TBC kan?  Yap... Hampir semua orang mengenal penyakit ini. TBC merupak...